Lokasi: Yogyakarta
Arti nama: “Raja Bangau” (nama ayah dari Roro Jonggrang)
Luas kompleks: 250.000 m2
Tahun pembuatan: Abad 8 M
Peninggalan: Kerajaan Mataram Kuno (Wangsa Syailendra)
Candi Ratu Boko terletak sekitar 2 km dari Candi
Prambanan dan sekitar 19 km kea rah timur dari kota Yogyakarta (menuju arah
Wonosari). Nama Ratu Boko berasal dari legenda masyarakat setempat.
Ratu Boko
(Raja Bangau) adalah ayah dari Roro Jonggrang, candi utama pada kompleks Candi
Prambanan.
Pemandangan di sekitar candi sangatlah indah. Ke arah selatan samar-samar
terlihat pantai selatan dan ke arah utara terlihat gunung merapi. Candi
Prambanan dan Candi Kalasan dapat terlihat dengan jelas dari candi ini.
dari
pintu utama yang telah direnovasi kea rah kanan, terlihat sisa bangunan istana
yang telah direstorasi. Di sebelah kiri bekas bangunan istana ini terdapat
kolam yang dulunya dipakai untuk mandi para wanita kerajaan.
Candi ini memiliki beberapa keistimewaan, yaitu situs Ratu Boko merupakan
kompleks istana yang megah, lengkap dengan gerbang masuk, pendopo, tempat
tinggal, kolam pemandian, hingga pagar pelindung.
Berbeda dengan peninggalan
zaman Jawa Kuno yang umumnya berupa bangunan keagamaan. Situs Ratu Boko
terletak di atas bukit yang lumayan tinggi. Padahal keratin lain di Jawa
umumnya didirikan di daerah yang relatif landai.
Posisi di atas bukit
memberikan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah bagi para penghuninya,
selain tentu saja membuat kompleks ini lebih sulit untuk diserang.
Candi seluas 250.000 m2 ini dibangun abad ke-8 pada pemerintahan Rakai
Penangkaran dari Wangsa Syailendra. Istana ini pada awalnya bernama Abhayagiri
Vihara yang berarti biara di atas bukit yang penuh kedamaian.
Bangunan ini
dibuat sebagai tempat menyepi dan bermeditasi. Aura keindahan dan ketenangan
langsung dapat Anda rasakan jika menyambangi tempat ini.
Pemerintah Indonesia telah memasukkan situs peninggalan Ratu Boko dalam Daftar
Warisan Dunia UNESCO. Oleh karena itu, sekarang baik Candi Borobudur, Candi
Prambanan dan Candi Ratu Boko dikelola dalam suatu pengelolaan BUMN.
Sebagai
hasilnya, kini situs Ratu Boko ditata ulang untuk dijadikan tempat pendidikan
dan budaya. Dibangunlah sebuah tempat pertemuan yang mampu menampung sekitar
500 orang.
Selain itu, pengelola juga menyediakan tempat perkemahan dan
trekking, paket edukatif arkeologi serta pemandu wisata. Beberapa paket wisata
tersebut adalah Boko Camping, Boko Ekskavasi, Boko Konservasi, Boko Restoran,
Boko Sunset, dan Boko Tracking.
Jelajah Candi Nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Ratu_Baka
Posted by Iwan
Santoso at 11:07
Labels: Candi- candi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar