Senin, 10 September 2012

Candi Ratu Boko







Lokasi: Yogyakarta
Arti nama: “Raja Bangau” (nama ayah dari Roro Jonggrang)
Luas kompleks: 250.000 m2
Tahun pembuatan: Abad 8 M
Peninggalan: Kerajaan Mataram Kuno (Wangsa Syailendra)

Add Image



              Candi Ratu Boko terletak sekitar 2 km dari Candi Prambanan dan sekitar 19 km kea rah timur dari kota Yogyakarta (menuju arah Wonosari). Nama Ratu Boko berasal dari legenda masyarakat setempat.

 Ratu Boko (Raja Bangau) adalah ayah dari Roro Jonggrang, candi utama pada kompleks Candi Prambanan.


          Pemandangan di sekitar candi sangatlah indah. Ke arah selatan samar-samar terlihat pantai selatan dan ke arah utara terlihat gunung merapi. Candi Prambanan dan Candi Kalasan dapat terlihat dengan jelas dari candi ini.

 dari pintu utama yang telah direnovasi kea rah kanan, terlihat sisa bangunan istana yang telah direstorasi. Di sebelah kiri bekas bangunan istana ini terdapat kolam yang dulunya dipakai untuk mandi para wanita kerajaan.


             Candi ini memiliki beberapa keistimewaan, yaitu situs Ratu Boko merupakan kompleks istana yang megah, lengkap dengan gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, kolam pemandian, hingga pagar pelindung.

 Berbeda dengan peninggalan zaman Jawa Kuno yang umumnya berupa bangunan keagamaan. Situs Ratu Boko terletak di atas bukit yang lumayan tinggi. Padahal keratin lain di Jawa umumnya didirikan di daerah yang relatif landai.

 Posisi di atas bukit memberikan udara sejuk dan pemandangan alam yang indah bagi para penghuninya, selain tentu saja membuat kompleks ini lebih sulit untuk diserang.


               Candi seluas 250.000 m2 ini dibangun abad ke-8 pada pemerintahan Rakai Penangkaran dari Wangsa Syailendra. Istana ini pada awalnya bernama Abhayagiri Vihara yang berarti biara di atas bukit yang penuh kedamaian.

 Bangunan ini dibuat sebagai tempat menyepi dan bermeditasi. Aura keindahan dan ketenangan langsung dapat Anda rasakan jika menyambangi tempat ini.


             Pemerintah Indonesia telah memasukkan situs peninggalan Ratu Boko dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Oleh karena itu, sekarang baik Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko dikelola dalam suatu pengelolaan BUMN. 

Sebagai hasilnya, kini situs Ratu Boko ditata ulang untuk dijadikan tempat pendidikan dan budaya. Dibangunlah sebuah tempat pertemuan yang mampu menampung sekitar 500 orang.

 Selain itu, pengelola juga menyediakan tempat perkemahan dan trekking, paket edukatif arkeologi serta pemandu wisata. Beberapa paket wisata tersebut adalah Boko Camping, Boko Ekskavasi, Boko Konservasi, Boko Restoran, Boko Sunset, dan Boko Tracking.

Sumber:
Jelajah Candi Nusantara
http://id.wikipedia.org/wiki/Situs_Ratu_Baka

Posted by Iwan Santoso at 11:07
Labels: Candi- candi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar